3 hari mengenang masa lalu (bagian 2)

Ini hari ke-2 aku mengenang masa lalu, semua yang ku ceritakan dari “puisi yang bercerita” berasal dari emosi perasaan buat “seseorang” yang mungkin sudah terkubur dalam hatiku.
yaakkk..kata-kata diatas romantis kan??? Uwahahaha #tepok jidat
dari beberapa lama vakum nggak ngeblog, jadi kaku sendiri merangkai kata, nggak pinter ngelucu lagi. Bagi kalian yang ngerasa tulisan akhir-akhir ini garing maafkan saya, sumimasen.. #tundukkan kepala gaya ala kerajaan..
okeyy ceman-cemans, langsung aja yak daripada maken garing, ini lah kisah aku dari “puisi bercerita”, they are here :

12 Maret 2008

Sebuah kata yang ingin aku lupakan “cinta” tapi itu semua tak sanggup terhapus
Bak goresan tinta diawan yang lembut, Seperti saljuyang cair diterpa matahari..
Deburan omabak pun tak mampu menghapusnya..
Hati ini selalu bertanya ada apa dengan cinta??
Tinggalkan hati ‘tuk dicaci, tinggalkan jiwa’tuk dibenci..
Oh cinta..akankah kau tau..
Aku benci padamu yang telah membuat hati ku kaku’tuk selalu terpaut padamu..
    Sebuah angan membuat ku terluka, seuntai janji membuat ku hina..
    Setitik kata sehingga aku terbuai..
    Aku ini apa, apa aku cinta.. Kau itu apa, apa kau benci..
    Terkadang bergejolak ingin aku tutup lembaran itu
    Tapi dia selalu terbuka bak kayu kokoh..
Ku tutup pintu hatiku ‘tuk setiap cinta yang datang..
Hati ini telah mati, hati ini telah baku, tak ada lagi cinta yang mampu menerangi setiap pagiku..
Aku benci padamu yang telah membuat hati ini selalu mengingatmu..

06 August 2008

Awan kelabu menodai setiap langkahku, cinta yang tak pernah sirna selalu menghampiriku..
Kau pasti tau apa maksudku..
hanya saja kau selalu saja berpura-pura di lembah kekotoran hina..
    Aku tak pernah mengerti jalan pikiranmu
    Yang selalu menganggap dirimu manusia yang hina
tapi setiap mata menganggapmu berlian yang agung
kau selalu menganggap dirimu ilalang yang selalu diabaikan
    setiap manusia lalu lalang..
    tapi setiap mata menganggapmu kupu-kupu yang indah..
aku ini hanya manusia biasa yang hanya mampu mendengar segala keluh kesah mu
aku tak bisa merubah nasibmu yang berharap ‘tuk bahagia selamanya
kau selalu menganggap dirimu sampah yang hanya menjadi kotoran semata..
tapi aku tak pernah menganggapmu seperti itu..
bahkan jika seisi dunia menjauhimu, aku akan selalu ada untukmu..
walaupun kau menganggapku tak pernah ada..
bahkan aku akan selalu menganggapmu desiran angin yang selalu mnyejukkan hatiku..

23 Oktober 2008

Matahari tampak indah dikala senja, tapi semakin dalam tampak redup..
Yang membawa kesepian..
Aku takut kesepian, aku tak sanggup sendiri..
Tertawaku bukan berarti aku bahagia, aku hanya tak sanggup sendiri..
Cinta itu telah hilang, namun tidak membuat perasaan hati ini berubah..
Aku takut semakin aku ingat, semakin aku benci..
    Dia bagaikan lilin didalam kegelapan..
    Dia mampu membuat kesepian ini menjadi hilang begitu saja..
    Tapi ia telah tiada, aku takut kesepian..
Apa aku sanggup melupakan setiap senyumannya..
Apa aku sanggup melupakan setiap candaannya..
Aku tak yakin..
    Terkadang bergejolak hati ini ingin membencinya
    Tapi semakin aku membencinya semakin hati ini ingin mendekapnya kembali
    Seakan-akan aku hidup, tapi hati ini nggak..
Dapatkah kau mengerti, aku ingin kau kembali..
Walaupun dikehidupan selanjutnya..
Aku tak peduli ku tak memilikimu lagi, aku hanya ingin melihat senyumanmu saja..

0 Response to "3 hari mengenang masa lalu (bagian 2)"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme